Situasi Awal
Stasi ini berdiri tahun 1950. Pada awalnya umat di stasi ini seluruhnya adalah eks HKBP. Mereka didampingi seorang bermarga Situmorang dibantu seorang bermarga Sinaga dan bermarga Nainggolan yang datang dari Lontung. Ibadat dilangsungkan di rumah dan selalu pindah-pindah. Pernah juga ibadat dilangsungkan di bawah pokok kemiri yang ada di depan rumah beliau. Jumlah mereka ada sebanyak 7 KK yang semuanya kebetulan bermarga Manurung.
Pembangunan Fisik Gereja
Bangunan gereja darurat pertama berukuran 4×5 m. Di tahun 1954 gereja direnovasi dengan ukuran 6×8 m, yang berlantaikan semen, berdinding papan, dan beratapkan seng. Pada tahun 1955 gereja direhap kembali dengan ukuran 8×12 m yang berlantaikan semen, berdinding papan dan beratap seng. Stasi ini selalu berusaha melengkapi peralatan liturgi sederhana yang dibutuhkan stasi sampai tahun 1983. Pada tahun 2005 stasi mengadakan pesta emas berdirinya gereja katolik di pinggiran danau Toba ini.
Kepengurusan dan Perkembangan Umat
Pada tahun 1950 yang mengajar umat pertama sekali adalah bapak Marga Sitomurang yang datang dari Lontung Samosir sekaligus sebagai Vorhanger di Sigapiton selama 2 tahun. Dimana jumlah umat pada saat kepemimpinannya berkisar 7 kk. Adapun sintua pada masa kepemimpinannya adalah Janias Sirait, Selamat Gultom, dan dibantu marga Nainggolan dan marga Sinaga yang datang dari Lontung juga. Umat berkembang terus sehingga mencapai 10 kk.
Kepempinan bapak Selamat Gultom yaitu tahun 1952-1962 umat bertambah menjadi 14 kk dan berkembang lagi menjadi 20 kk. Kepemimpinan kembali lagi kepada bapak Selamat Gultom yakni tahun 1983-1986 dengan wakil Japittar Nadapdap. Kemudian kepemimpinan dilanjutkan lagi oleh bapak Japittar Nadapdap yakni tahun 1986-1992. Pada saat kepemimpinan beliau maka diadakan pembagian lingkungan menjadi 3 lingkungan yakni lingkungan Lumban Manurung yang di pimpin oleh Rasmi Gultom, lingkungan Lumban Sirait yang dipimpin oleh Bapak Bongsu Butar-Butar, dan lingkungan Dolok yang di pimpin oleh Japittar Nadapdap.
Kepempinan pindah lagi dari tangan bapak Tigor Manurung ke tangan Anoster Manurung yaitu tahun 2011 sampai sekarang. Sekarang umat yang ada di stasi Sigapiton berjumlah 49 kk dengan jumlah jiwa 240 orang.
Adapun Vorhanger-vorhanger yang pernah menjabat adalah di antaranya: Marga Situmorang (1950-1952), Selamat Gultom (1952-1962 + 1983-1986), Samuel Sirait (1962-1986), Kanur Butar-Butar (1968-1974), Kaliasmin Dijabat (1974-1977), Rasmi Gultom (1977-1983 + 1992-1994), Pinayungan Munthe (1994-2000), Bongsu Butar-Butar (2000-2005), Tigor Manurung (2005-2011), dan Anoster Manurung (2011-2014).
Para pengurus gereja sekarang: Sangkot Manurung, Hiras Butarbutar, Tigor Manurung, Pinayungan Munthe, Risda Manullang, Adi Butarbutar, Leonardo Butarbutar dan Rifay Butarbutar.